Senin, 20 November 2017

Kurang Tidur sama dengan Meminum Alkohol dampak lainnya bikin Ngeri



Sobat MB jangan pernah menyepelekan hal ini, sebab akibatnya akan sama dengan kita meminum alkohol loh !!

Satu gelas kecil alkohol saja sudah cukup membuat otak kehilangan sedikit kemampuanya, seperti berkomunikasi, berkonsentrasi, dan juga dalam hal mengingat.

Menurut Riset, Efek ini ternyata bisa Anda alami sama persis ketika tidur Anda kurang dari 4 Jam dalam semalam. Oleh karenanya, jika Anda memiliki pertemuan atau rapat penting, sebaiknya memiliki tidur cukup pada malam sebelumnya.

Riset menemukan bahwa kekurangan tidur dapat membuat sel otak lesu dan memperlambat komunikasi, menurut penelitian yang dipublikasikan di Nature Medicine.

Implikasinya sangat besar, jika Anda mengemudi di jalan raya dan mobil depan mengerem secara mendadak, Anda mungkin tidak cukup memperhatikanya sehingga tidak cukup cepat untuk berhenti atau berusaha menghindari hal itu.

"Efek tersebut sangat mirip dengan apa yang Anda lihat pada seorang peminum alkohol," ujar Dr. Itzhak Fried, seorang Profesor bedah saraf di University of California, Los Angeles Amerika Serikat.

Meski penelitian sebelumnya telah menunjukkan kurang tidur dapat mengganggu pengemudi layaknya alkohol, peneliti baru-baru ini dapat menunjukkan bahwa kurang tidur dapat memperlambat daerah otak yang terlibat dalam persepsi visual dan ingatan.

Untuk mengamati dampaknya terhadap kinerja sel otak individu, pasa peneliti meminta relawan untuk berpartisipasi dalam percobaan. Relawan itu diminta untuk menonton serangkaian foto yang berkelebatan cepat dilayar dan untuk segera mengenali apakah gambar itu berupa wajah atau sesuatu yang lain.

Penelitipun melihat perbedaan besar dalam bagaimana otak para relawan bekerja melalukan eksperimen. Relawan yang kurang tidur didapati lebih lamban dalam melakukan tugas dan sel otak di lobus temporal pun lebih lemah dan lamban.

Dr. Fried menyarankan cara terbaik untuk menghindari fenomena tersebut adalah dengan tidur nyenyak. Jika Anda kurang tidur malam, maka tidur siang mungkin dapat membantu. "Ada penelitian yang menunjukan bahwa tidur siang sebentar saja bahkan bisa sedikit membantu." tuturnya.

Dampak lain dari Kurang Tidur


1. Gampang Lupa



Ketika Anda mengantuk, Anda cenderung gampang lupa. Selain karena konsentrasi dan fokus otak yang memburuk, akibat kurang tidur, ingatan juga perlahan memburuk.

Pasalnya selama Anda tidur, saraf-saraf dalam otak yang menyimpan ingatan punya kesempatan memperbaiki diri.

Seorang ahli daru Fakultas Kedokteran University of Maryland, Amerika Serikat. Dr. Avelino Verceles, mengatakan, "Saat tidur, otak merekam berbagai hal yang telah kita pelajari dan alami seharian kedalam ingatan jangka pendek." Itu sebabnya Anda juga tidak boleh pergi tidur dalam keadaan marah.

2. Sulit menerima informasi Baru

Kurang tidur bisa mempengaruhi kemampuan Anda untuk memahai informasi baru melalui dua cara. Pertama, Anda akan menjadi tidak fokus sehingga sulit untuk menerima informasi baru. Dengan begitu, Anda tidak dapat belajar dengan efisien.

Kedua, seperti yang telah disebutkan diatas, kurang tidur berdampak pada kemampuan mengingat. Daya ingat yang lemah akan mempersulit Anda untuk menyimpan informasi baru yang Anda pelajari kedalam ingatan.

3. Memicu penyakit Mental



Kurang tidur memang bukan penyebab langsung gangguan kejiwaan. Meskipun begitu, beragam penelitian menemukan adanya potensi besar kemunculan beberapa penyakit mental, seperti depresi, ADHD, gangguan kecemasan, dan gangguan bipolar sebagai akibat kurang tidur.

Sebuah penelitian di Michigan, AS. Mengamati seribu orang berusia 21 hingga 30 tahun. Hasilnya, mereka yang mengidap insomnia pada wawancara pertama, memiliki risiko empat kali lebih besar menderita depresi ketika diwawancara lagi 3 tahun setelahnya.

Studi lain menemukan bahwa masalah gangguan tidur terjadi sebelum munculnya depresi. Selain itu, penderita depresi yang mengalami insomnia akan lebih sulit disembuhkan dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami insomnia.

Pada sebuah penelitian, para ahli menemukan, para ahli menemukan bahwa insomnia dan gangguan tidur lainya mungkin memperparah episode mania (manic) atau depresi (depressive) pada pasian dengan gangguan bipolar.
Kurang tidur itu sendiri dapat dipercaya memicu episode mania, yaitu fase ledakkan emosi atau perilaku yang tidak terkendali.

Akibat kurang tidur juga dapat memicu gangguan kecemasan. Satu studi melaporkan bahwa sekitar 27 persen pasien dengan gangguan kecemasan diawali dengan insomnia yang membuat seseorang susah tidur.

Sumber: kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar