Sumber gambar: www.wearetravelgirls.com |
Tim peneliti dari University of Waseda, Jepang baru -baru ini menemukan ratusan kanal di sekitaran Angkor Wat.
Temuan tersebut membantu para ilmuwan mengungkap misteri salah satu candi tertua di Asia Tenggara tersebut.
"Kami menemukan banyak tambang batu yang digunakan untuk membangun Angkor Wat dan rute pengangkutan dari batu-batu tersebut, " kata Estuo Uchida salah satu yang terlibat di penelitian tersebut.
Menurutnya Angkor Wat terbangun dari sekitar 5-10 juta batu. Batu tersebut diketahui berasal dari tambang batu di gunung sekitar area Angkor Wat, yaitu Gunung Kulen. Bongkahan batu tersebut berukuran sangat besar, bahkan ada yang mencapai berat 1500 kg.
Diketahui jarak antara Angkor Wat dan tambang batu cukup jauh. Sehingga membuat arkeolog bertanya-tanya bagaimana bongkahan batu besar itu dibawa menuju lokasi pembangunan dan bagaimana bisa Angkor Wat dibangun dalam waktu yang singkat.
Sebelum itu mereka mengira bahwa bongkahan tersebut dibawa melalui jalur kanal yaitu diangkut menggunakan perahu melalui Danau Tonle Sap dengan cara melawan arus hingga sampai dipelataran candi.
Namun, diluar dugaan ternyata, peneliti menemukan 50 tambang batu disepanjang tanggul di kaki Gunung Kulen. Melalui satelit, peneliti juga menemukan ratusan kanal yang menghubungkan lokasi tambang dan Angkor Wat.
Jarak antara lokasi tambang dan Angkor Wat melalui ratusan kanal itu hanya sekitar 37 kilometer. Sementara, jarak yang harus ditempuh melalui kanal adalah sekitar 90 kilometer. Jarak yang pendek tersebut memungkinkan proses pembangunan Angkor Wat hanya dalam beberapa dekade saja.
Diketahui Angkor Wat dibangun pada Abad ke-12 oleh Raja Rawa Suryawarman II dari Kerajaan Khmer. Candi dibangun diarea seluas 200 hektar di kota Angkor, kini wilayah Kamboja. Awalnya, kuil itu dibangun sebagai penghormatan Dewa Wisnu dalam Agama Hindu. Tapi pada abad 14, kuil digunakan oleh penganut agama Budha.
Sumber artikel: kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar